Monday, August 6, 2007

TESTIMONI HARI ANAK.

Hari anak biasanya di peringati dengan penuh suka cita oleh anak-anak bersama orangtuanya. Namun kenyataanya tak semua anak mendapatkan anugerah seindah itu, karena sebagian dari mereka terpaksa harus menerima keadaan menjadi anak-anak yang harus terdampar pada sebuah keadaan yang pasti semua orang tak ingin mengalaminya.

Saat balita lain seusianya bermain dengan canda tawa penuh limpahan kasih sayang bersama orang tuanya, meraka harus menjalani hari harinya di Panti Asuhan Tuna Ganda Yayasan Sayap Ibu Purwomartani, Sleman, Yogyakarta.

Kondisi mereka sebagai tuna ganda yang memiliki keterbelakangan mental maupun fisik yang tak normal membuat mereka tak bisa bergerak bebas.

Bapak Sunaryo, pengasuh panti asuhan Tuna Ganda Yayasan Sayap Ibu menyatakan : “mereka adalah anak-anak yang dulu lahir tidak diinginkan, dan telah berusaha di aborsi. Dan karena lahir cacat mereka akhirnya di buang”. Oh…

Nanda, balita 3 tahun setengah ini, selain tidak bisa melihat ia juga mengalami kelumpuhan sehingga nyaris tak bisa bergerak.

Ia di kualifikasikan dalam anak-anak yang hanya mampu dirawat. Itu bisa berarti bahwa sepanjang hidupnya kelak, ia akan sangat bergantung kepada orang lain.

Di panti asuhan Tuna Ganda Yayasan Sayap Ibu ini terdapat 24 anak-anak dan dewasa yang mengalami tuna ganda.

Tak ada kasih sayang dari orang tua, sehingga hanya kasih tulus dari para pengasuhlah yang masih menjadi seberkas cahaya bagi mereka.

Ironis memang, Ia ada ke dunia tapi yang memilukan mereka tak pernah mengenal siapa orang yang telah melahirkannya ke dunia ini?


(23 Juli 2007)

No comments: